Peslalom Ini Akan Turun Di Kelas Super Class ETCC 3000 Tahun Depan
MODCOM, Sentul - Tahun 2018 mendatang, Indonesia Sentul Series of Motorsports (ISSOM) Kategori ETCC 3000 akan ada penambahan kelas yaitu Super Class yang dipastikan akan diikuti beberapa pembalap yang sudah mengkonfirmasi kepada pihak panitia.
Salah satunya adalah Tomi Vier yang hanya melakukan uji coba di seri 7 ini sebelum tampil di pertandingan sesungguhnya tahun depan. Terlebih lagi, Tomi membutuhkan adaptasi terlebih dahulu untuk lebih mengenal lintasan Sentul, mengingat dirinya merupakan pembalap slalom dan drifting yang pasti berbeda suasananya.
“Sebelumnya saya merupakan peslalom sejak 10 tahun lalu dan juga turun di drifting. Saya hanya mencoba-coba di ISSOM ini, namun membuat saya ketagihan, karena balapan lebih menantang. Setiap pembalap harus benar-benar berkonsentrasi penuh dalam kecepatan tinggi untuk mencatat waktu terbaiknya dan menempati posisi terdepan,” tukas Tomi.
Pada seri 6 ISSOM 2017, Tomi sempat turun di kelas STC (Super Touring Championship) kemudian ditawari untuk turun di kelas eksebishi Super Class oleh pengelola ETCC. Tanpa pikir panjang Tomi langsung menyanggupinya, mengingat persaingan ETCC ini lebih ketat dan menantang.
Agar bisa tampil maksimal di kelas Super Class ETCC 3000 tahun depan, pemilik bengkel Palazzo Racing Team asal Bandung ini akan memaksimalkan kondisi mesin, up grade suspensi dan juga lainnya agar bisa bersaing dengan pembalap-pembalap lainnya.
“Bengkel saya memang hanya khusus untuk mobil-mobil slalom dan drifting saja, tetapi saya juga sudah mempersiapkan pembalao slalom dan drifting dari Bandung yang juga akan turun di ETCC. Dengan persiapan yang saya lakukan nanti, saya targetkan juara umum di kelas Super Class nanti,” tambah Tomi yang saat ini bergabung dengan Tim E30 Register Motorsports.
Salah satunya adalah Tomi Vier yang hanya melakukan uji coba di seri 7 ini sebelum tampil di pertandingan sesungguhnya tahun depan. Terlebih lagi, Tomi membutuhkan adaptasi terlebih dahulu untuk lebih mengenal lintasan Sentul, mengingat dirinya merupakan pembalap slalom dan drifting yang pasti berbeda suasananya.
“Sebelumnya saya merupakan peslalom sejak 10 tahun lalu dan juga turun di drifting. Saya hanya mencoba-coba di ISSOM ini, namun membuat saya ketagihan, karena balapan lebih menantang. Setiap pembalap harus benar-benar berkonsentrasi penuh dalam kecepatan tinggi untuk mencatat waktu terbaiknya dan menempati posisi terdepan,” tukas Tomi.
Pada seri 6 ISSOM 2017, Tomi sempat turun di kelas STC (Super Touring Championship) kemudian ditawari untuk turun di kelas eksebishi Super Class oleh pengelola ETCC. Tanpa pikir panjang Tomi langsung menyanggupinya, mengingat persaingan ETCC ini lebih ketat dan menantang.
Agar bisa tampil maksimal di kelas Super Class ETCC 3000 tahun depan, pemilik bengkel Palazzo Racing Team asal Bandung ini akan memaksimalkan kondisi mesin, up grade suspensi dan juga lainnya agar bisa bersaing dengan pembalap-pembalap lainnya.
“Bengkel saya memang hanya khusus untuk mobil-mobil slalom dan drifting saja, tetapi saya juga sudah mempersiapkan pembalao slalom dan drifting dari Bandung yang juga akan turun di ETCC. Dengan persiapan yang saya lakukan nanti, saya targetkan juara umum di kelas Super Class nanti,” tambah Tomi yang saat ini bergabung dengan Tim E30 Register Motorsports.
SHARE THIS POST
0 komentar: