Desa Di Perancis Ini Tolak Proyek Internet Yang Dikelola Elon Musk
Sebuah desa di Perancis bernama Saint-Senier-de-Beuvron yang berpenduduk 350 orang ini menolak proyek internet bertenaga satelit yang dikelola Elon Musk. "Proyek ini benar-benar baru. Kami tidak tahu apa-apa tentang dampak sinyal ini," kata Noemie Brault wakil wali kota berusia 34 tahun yang berjarak 20 km dari Mont Saint.
Dilansir dari AFP, Elon Musk yang merupakan pendiri SpaceX dan pembuat mobil listrik Tesla, berencana mengerahkan ribuan satelit untuk menyediakan internet cepat di daerah terpencil mana pun di dunia. Ini adalah persaingan berisiko tinggi yang dia lakukan dengan sesama miliarder Jeff Bezos dari Amazon, serta perusahaan rintisan OneWeb yang berbasis di London.
Saint-Senier memutuskan untuk memblokir proyek tersebut. Penolakan itu berdasarkan masalah teknis. Namun Sipartech berencana mengajukan kembali permintaan mereka. Francois Dufour anggota dewan Partai Hijau dan pensiunan petani mengatakan, dia yakin warga punya alasan sendiri untuk khawatir. "Risiko dari gelombang elektromagnetik adalah sesuatu yang telah kita lihat pada jaringan listrik bertenaga tinggi, yang menggangu banyak petani di daerah tersebut," ujarnya.
Dilansir dari AFP, Elon Musk yang merupakan pendiri SpaceX dan pembuat mobil listrik Tesla, berencana mengerahkan ribuan satelit untuk menyediakan internet cepat di daerah terpencil mana pun di dunia. Ini adalah persaingan berisiko tinggi yang dia lakukan dengan sesama miliarder Jeff Bezos dari Amazon, serta perusahaan rintisan OneWeb yang berbasis di London.
Saint-Senier memutuskan untuk memblokir proyek tersebut. Penolakan itu berdasarkan masalah teknis. Namun Sipartech berencana mengajukan kembali permintaan mereka. Francois Dufour anggota dewan Partai Hijau dan pensiunan petani mengatakan, dia yakin warga punya alasan sendiri untuk khawatir. "Risiko dari gelombang elektromagnetik adalah sesuatu yang telah kita lihat pada jaringan listrik bertenaga tinggi, yang menggangu banyak petani di daerah tersebut," ujarnya.
0 komentar: