Indonesia Hentikan Kerjasama Militer Dengan Australia ?
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia memutuskan untuk menghentikan sementara kerja sama militer dengan Australia. Selama ini kerja sama bidang pertahanan antar kedua negara dinilai tidak menguntungkan Indonesia.
"Bisa dikatakan begitu (tidak menguntungkan)," kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Wuryanto di Jakarta, Rabu (4/1).
Wuryanto mengatakan, TNI memutuskan penundaan kerja sama militer dengan Australian Defence Force (ADF) setelah melakukan evaluasi. Dia menyebut ada hal teknis yang dianggap tidak menguntungkan TNI. Namun Wuryanto enggan memaparkannya.
"Kerjasama bilateral antar dua negara, antar angkatan bersenjata harus saling menguntungkan, bisa memberi manfaat, saling menghormati, menghargai," katanya.
Jenderal bintang dua ini mengatakan, penghentian kerja sama sementara itu meliputi berbagai aspek, di antaranya latihan bersama, pendidikan, tukar menukar perwira, hingga kunjungan antar pejabat.
Wuryanto menyampaikan, penundaan itu dilakukan sampai waktu yang tidak ditentukan. Dia menyatakan, jika pihak militer Australia telah melakukan penyempurnaan dan perbaikan atas hasil evaluasi yang dilakuan TNI, maka kerja sama bisa kembali dilanjutkan.
"Penundaan sementara akan dibatasi sampai dengan hal teknis terkait evaluasi kerja sama disempurnakan. Ukuran waktu tidak ada, kalau hal teknis hasil evaluasi sudah disempurnakan, kerja sama dilanjutkan," katanya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah menginstruksikan untuk menghentikan sementara segala kerja sama militer dengan Australia. Hal itu tercatat dalam surat Panglima TNI pada 9 Desember 2016 tentang penghentian sementara kegiatan kerja sama militer ADF dan TNI.
Tanggapan Australia
Menteri Pertahanan Australia, Marise Payne, mengatakan bahwa masalah ini bermula dari kekhawatiran seorang perwira TNI mengenai materi pengajaran di sebuah fasilitas pelatihan bahasa Angkatan Darat di negaranya pada akhir tahun lalu.
Menurut Payne, Kepala Pasukan Pertahanan Australia, Mark Binskin, sudah melayangkan surat kepada Panglima TNI, Gatot Nurmantyo, untuk memastikan bahwa masalah ini akan diselidiki dengan serius.
"Angkatan Darat telah memeriksa masalah serius yang disampaikan dan penyelidikan atas insiden tersebut sedang dilaksanakan," ujar Payne dalam pernyataan yang dirilis di situs resminya, Rabu (4/1).
Payne kemudian mengonfirmasi, Indonesia memang sudah memberikan notifikasi kepada Australia mengenai penangguhan kerja sama ini.
"Sejumlah interaksi antara kedua organisasi pertahanan ini akan ditangguhkan hingga masalah ini selesai. Kerja sama di wilayah lain akan tetap berlangsung," katanya.
Australia berharap masalah ini dapat segera diselesaikan agar kerja sama bisa kembali dijalin.
0 komentar: