Facebook Twitter RSS
banner

Inilah Desa 'Giethoorn' Di Belanda Yang Gunakan Transportasi Air



Giethoorn, sebuah tempat wisata yang populer di Belanda dan mendapatkan julukan "Venesia dari Utara". Layaknya di Venesia, kota tersebut menggunakan kanal-kanal sebagai jalan dan lalu lalang transportasi sehari-hari. Di desa Giethoorn bahkan tidak ada kendaraan darat bermotor yang bisa melewati jalanan di sana. Transportasi hanya bisa dilakukan di atas air, lewat kanal yang bercabang menjadi aliran yang lebih kecil.

Awalnya, Giethoorn seperti desa lain yang memiliki jalan-jalan. Hingga pada tahun 1170 terjadi banjir besar yang dinamai St Elizabeth. Banjir tersebut mengakibatkan air mengelilingi dan menggenangi desa itu. Giethoorn kembali didirikan dan dikembangkan pada 1230 ketika buronan Mediterania datang untuk menetap di sini.



Para buronan menemukan banyak tanduk kambing liar yang mungkin telah tewas karena banjir. Tanduk-tanduk tesebutlah yang menjadi asal mula nama Giethoorn. Awalnya desa ini disebut 'Geytenhorn' yang berarti 'tanduk kambing' dan akhirnya menjadi Giethoorn .

Penduduk desa menggunakan perahu kecil dengan suara motor yang pelan yang dikenal sebagai kapal berbisik dan jembatan kayu untuk menghubungkan satu tempat dengan tempat yang lain di Giethoorn. Desa wisata ini booming setelah tahun 1958, ketika komedian asal Belanda Bert Haanstra membuat komedi terkenal berjudul 'Fanfare' yang mengambil lokasi di Giethoorn.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts