Polisi Akan Usut Dalang Dibalik Teriakan Anak-Anak Bunuh Ahok
Polda Metro Jaya akan menyelidiki video anak-anak yang bernyanyi bunuh si Ahok' saat pawai obor warga menyambut bulan Ramadan di satu kawasan di Jakarta, Rabu (24/5) lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, polisi akan menyelidiki apakah ada pihak yang menyuruh anak-anak menyerukan kata yang kurang pantas itu.
"Semuanya kami cari untuk mendapatkan itu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/5).
Argo mengatakan pihaknya membuka ruang jika ada warga yang memberikan kesaksian adanya peristiwa itu. Saat ini, kata dia, polisi perlu membuktikan apakah video itu asli atau bukan.
Video itu viral di media sosial dan saat yang bersamaan terjadi ledakan bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Dalam video itu anak-anak berteriak dan bernyanyi dengan kalimat yang mengandung kekerasan. Mereka menyanyikan: bunuh, bunuh si Ahok sekarang juga.
Dalam video yang diambil pada malam hari itu tampak anak-anak dan orang dewasa berpakaian serba putih berpawai membawa bendera dan obor.
Menanggapi video itu, Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengaku kahwatir benih-benih kebencian yang muncul dari anak-anak akan menjadikan mereka kelompok radikal baru di masa mendatang.
Ubaid mengatakan pihaknya melihat konten agama Islam di sekolah umum relatif masih mengajarkan hal-hal yang intoleran terhadap warga yang berbeda. Sehingga, jelas dia, ada anggapan bahwa saya muslim dan anda kafir.
Menurut Ubaid, anak-anak tersebut dikhawatirkan akan tumbuh dengan memusuhi kelompok yang berbeda dengan dirinya sebagai orang Islam.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, polisi akan menyelidiki apakah ada pihak yang menyuruh anak-anak menyerukan kata yang kurang pantas itu.
"Semuanya kami cari untuk mendapatkan itu," kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/5).
Argo mengatakan pihaknya membuka ruang jika ada warga yang memberikan kesaksian adanya peristiwa itu. Saat ini, kata dia, polisi perlu membuktikan apakah video itu asli atau bukan.
Video itu viral di media sosial dan saat yang bersamaan terjadi ledakan bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Dalam video itu anak-anak berteriak dan bernyanyi dengan kalimat yang mengandung kekerasan. Mereka menyanyikan: bunuh, bunuh si Ahok sekarang juga.
Dalam video yang diambil pada malam hari itu tampak anak-anak dan orang dewasa berpakaian serba putih berpawai membawa bendera dan obor.
Menanggapi video itu, Koordinator Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengaku kahwatir benih-benih kebencian yang muncul dari anak-anak akan menjadikan mereka kelompok radikal baru di masa mendatang.
Ubaid mengatakan pihaknya melihat konten agama Islam di sekolah umum relatif masih mengajarkan hal-hal yang intoleran terhadap warga yang berbeda. Sehingga, jelas dia, ada anggapan bahwa saya muslim dan anda kafir.
Menurut Ubaid, anak-anak tersebut dikhawatirkan akan tumbuh dengan memusuhi kelompok yang berbeda dengan dirinya sebagai orang Islam.
0 komentar: