Menang Dua Kelas, Rian Risky Jadi Raja ISSOM Night Race
Modcom, Bogor- Pada ajang balap touring Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) Night Race yang merupakan seri ke-4 ISSOM 2019, Sabtu (31/8) malam, hasil maksimal kembali diraih oleh punggawa andalan B16 AP Speed, Rian Risky.
Tak seperti biasanya, di ISSOM Night Race kali ini Rian Risky harus berjuang sendiri karena rekan setimnya yang tidak lain adalah sang kakak Rio Bramantio berhalangan sehingga harus absen.
Mengandalkan Honda Estilo, Rian Risky tampil dominan dengan menjuarai dua kelas bergengsi antara lain JSTC 1600 dan STCR 1600. Rian menjelaskan persiapan matang yang dilakukan tim menjadi salah satu kunci kemenangannya kali ini.
"Persiapaan tim kami cukup matang. Kita sudah evaluasi balapan seri kemarin, dan ada beberapa part yang memang harus kita benahi dan perlu adanya perbaikan agar performa mobil makin baik. Kita lakukan perbaikan di beberapa sektor khususnya di engine dan kita berhasil mengunci posisi pertama di setiap kelas yang saya ikuti," ujar Rian.
Hasil yang diraih Rian di ISSOM Night Race 2019 juga semakin menegaskan status Rian Risky sebagai raja balap malam. Pasalnya, di edisi ISSOM Night Race tahun 2018 silam, pria asal Surabaya ini juga sukses menjadi pemenang di semua kelas yang ia ikuti.
Rian menambahkan, dirinya juga menerapkan strategi dan trik yang sudah dicobanya ketika Night Race tahun lalu. Menurut Rian, meski pandangan gelap di malam hari namun ada satu keuntungan yang didapatkan pembalap yaitu temperatur yang dingin.
"Saya menerapkan trik yang juga pernah saya coba di night race tahun lalu. Malam hari temperatur pastinya lebih dingin jadi saya lebih sering mengandalkan teknik late braking. Karena temperatur dingin pastinya proses pendinginan rem lebih cepat, beda halnya jika dibandingkan siang hari," beber Rian Risky.
Lebih lanjut, Rian Risky menilai penyelenggaraan ISSOM Night Race 2019 sudah cukup baik, namun jika boleh memberikan masukan ia berharap di tahun depan pihak panitia bisa menambah lampu penerangan di beberapa titik.
"Input dari saya jika night race kembali digelar di tahun 2020 mendatang, mungkin di beberapa titik salah satunya di R2 ada tambahan lampu (sign) agar pembalap tahu ujung dari lintasan atau titik batas tikungan ada disana. Sedangkan kali ini lampu justru dikurangi tapi kita cukup terbantu dengan mata kucing di sepanjang trek," tutupnya.
Tak seperti biasanya, di ISSOM Night Race kali ini Rian Risky harus berjuang sendiri karena rekan setimnya yang tidak lain adalah sang kakak Rio Bramantio berhalangan sehingga harus absen.
Mengandalkan Honda Estilo, Rian Risky tampil dominan dengan menjuarai dua kelas bergengsi antara lain JSTC 1600 dan STCR 1600. Rian menjelaskan persiapan matang yang dilakukan tim menjadi salah satu kunci kemenangannya kali ini.
"Persiapaan tim kami cukup matang. Kita sudah evaluasi balapan seri kemarin, dan ada beberapa part yang memang harus kita benahi dan perlu adanya perbaikan agar performa mobil makin baik. Kita lakukan perbaikan di beberapa sektor khususnya di engine dan kita berhasil mengunci posisi pertama di setiap kelas yang saya ikuti," ujar Rian.
Hasil yang diraih Rian di ISSOM Night Race 2019 juga semakin menegaskan status Rian Risky sebagai raja balap malam. Pasalnya, di edisi ISSOM Night Race tahun 2018 silam, pria asal Surabaya ini juga sukses menjadi pemenang di semua kelas yang ia ikuti.
Rian menambahkan, dirinya juga menerapkan strategi dan trik yang sudah dicobanya ketika Night Race tahun lalu. Menurut Rian, meski pandangan gelap di malam hari namun ada satu keuntungan yang didapatkan pembalap yaitu temperatur yang dingin.
"Saya menerapkan trik yang juga pernah saya coba di night race tahun lalu. Malam hari temperatur pastinya lebih dingin jadi saya lebih sering mengandalkan teknik late braking. Karena temperatur dingin pastinya proses pendinginan rem lebih cepat, beda halnya jika dibandingkan siang hari," beber Rian Risky.
Lebih lanjut, Rian Risky menilai penyelenggaraan ISSOM Night Race 2019 sudah cukup baik, namun jika boleh memberikan masukan ia berharap di tahun depan pihak panitia bisa menambah lampu penerangan di beberapa titik.
"Input dari saya jika night race kembali digelar di tahun 2020 mendatang, mungkin di beberapa titik salah satunya di R2 ada tambahan lampu (sign) agar pembalap tahu ujung dari lintasan atau titik batas tikungan ada disana. Sedangkan kali ini lampu justru dikurangi tapi kita cukup terbantu dengan mata kucing di sepanjang trek," tutupnya.
0 komentar: