Ditinggal Ibunya Selama 6 Hari Pergi Pesta, Bayi Ini Mati Kelaparan
Berpesta selama enam hari berturut-turut, bayi 1 tahun seorang wanita di Inggris bernama Verphy Kudi mati kelaparan. Dalam insiden yang terjadi Desember 2019, Kudi diketahui menghadiri pesta di London, Coventry, dan Solihull selama enam hari.
Pada suatu hari di tengah pestanya, wanita berusia 19 tahun itu menangis karena merindukan anaknya, dan mengaku tidak terbiasa berjauhan. Ketika akhirnya dia pulang ke apartemennya, dia menemukan bayi satu tahun itu tak bergerak dan segera menelepon nomor darurat. Tetapi, dia dinyatakan meninggal dalam perjalanan. Pemeriksaan forensik menunjukkan korban menderita dehidrasi dan kelaparan.
Dilansir The Sun, tinjauan pra-pemeriksaan akan digelar untuk mengetahui, apakah sidang bakal fokus ke fakta bahwa kematian bocah satu tahun itu bisa dicegah. Asisten Koroner Karen Henderson menjelaskan, perhatian mereka adalah bagaimana cara Kudi merawat bayinya. "Terdapat fakta bahwa dia pernah meninggalkannya. Pemeriksaan ini untuk mengetahui seperti apa bentuk perawatannya," kata Henderson.
Ibu muda tersebut dipenjara selama sembilan tahun pada Agustus, setelah dia mengaku bersalah untuk dakwaan pembunuhan tak berencana. Rekaman CCTV dirilis ketika Kudi resmi divonis, menunjukkan dia berpesta di sebuah kelab malam pada 8 Desember 2019, tiga hari setelah meninggalkan anaknya. Pengadilan mendapatkan fakta bahwa Kudi berbohong kepada temannya, mengatakan anaknya sudah dijaga oleh ibunya.
Kudi sempat berkilah dengan menuturkan anaknya tidak enak badan seharian, dan tertidur setelah makan pisang dan minum susu. Tetapi ceritanya berubah setelah kepolisian menunjukkan rekaman kamera pengawas, memperlihatkan ibu itu meninggalkan korban pada 5 Desember dan baru kembali enam hari kemudian.
Pada suatu hari di tengah pestanya, wanita berusia 19 tahun itu menangis karena merindukan anaknya, dan mengaku tidak terbiasa berjauhan. Ketika akhirnya dia pulang ke apartemennya, dia menemukan bayi satu tahun itu tak bergerak dan segera menelepon nomor darurat. Tetapi, dia dinyatakan meninggal dalam perjalanan. Pemeriksaan forensik menunjukkan korban menderita dehidrasi dan kelaparan.
Dilansir The Sun, tinjauan pra-pemeriksaan akan digelar untuk mengetahui, apakah sidang bakal fokus ke fakta bahwa kematian bocah satu tahun itu bisa dicegah. Asisten Koroner Karen Henderson menjelaskan, perhatian mereka adalah bagaimana cara Kudi merawat bayinya. "Terdapat fakta bahwa dia pernah meninggalkannya. Pemeriksaan ini untuk mengetahui seperti apa bentuk perawatannya," kata Henderson.
Ibu muda tersebut dipenjara selama sembilan tahun pada Agustus, setelah dia mengaku bersalah untuk dakwaan pembunuhan tak berencana. Rekaman CCTV dirilis ketika Kudi resmi divonis, menunjukkan dia berpesta di sebuah kelab malam pada 8 Desember 2019, tiga hari setelah meninggalkan anaknya. Pengadilan mendapatkan fakta bahwa Kudi berbohong kepada temannya, mengatakan anaknya sudah dijaga oleh ibunya.
Kudi sempat berkilah dengan menuturkan anaknya tidak enak badan seharian, dan tertidur setelah makan pisang dan minum susu. Tetapi ceritanya berubah setelah kepolisian menunjukkan rekaman kamera pengawas, memperlihatkan ibu itu meninggalkan korban pada 5 Desember dan baru kembali enam hari kemudian.
0 komentar: