Audi Kembali Tertangkap Gunakan Software Ilegal Di Mesin Dieselnya
Menggali kode untuk menemukan bug dan program software tersembunyi adalah proses yang sulit dan panjang - tanyakan saja kepada engineer Volkswagen Golf - tetapi Kementerian Transportasi Jerman baru saja memusatkan perhatiannya pada software di salah satu mesin V6 diesel Audi dan menemukan sesuatu yang mengganggu. Yakni, Audi masih melakukan kecurangan pada tes emisi dengan menggunakan software yang dapat mendeteksi ketika kendaraan sedang diuji dan mengubah operasi mesin sehingga mengeluarkan polutan pada tingkat yang lebih rendah daripada saat di jalanan umum.
Mesin yang dimaksud adalah unit V6 3.0 liter turbodiesel, yang telah digunakan pada A4, Q7, A6, dan A8 serta pada model Volkswagen seperti Phaeton dan Touareg dan bahkan pada Porsche Cayenne. Masalah sebenarnya adalah bahwa Volkswagen telah menggunakan perangkat ini hingga 2018, lebih dari dua tahun setelah Volkswagen dinyatakan bersalah atas penggunaan perangkat tersebut selama skandal "Dieselgate."
Kementerian transportasi Jerman memaksa Audi untuk menarik kembali kendaraan yang terkena dampak di negara itu, yang mungkin ada sekitar 200.000 unit, untuk menghapus software ilegal tersebut. Menariknya, mesin Audi tidak hanya memiliki satu, dua, atau bahkan tiga software. Alih-alih, ia menampilkan empat program terpisah yang membantu kendaraan mendeteksi kapan kendaraan tersebut berada di jalan atau ketika sedang menjalani tes dan mengubah pengoperasian mesin sesuai dengan kondisi tersebut.
Hal yang bahkan lebih menarik, pemerintah Jerman hanya menganggap salah satu software itu ilegal, artinya Audi dapat secara sukarela mengeluarkan 3 perangkat lainnya hanya jika mereka mau. Mengingat bahwa perangkat ilegal yang dikejar oleh otoritas Jerman adalah bagian dari software pemanasan mesin, kita dapat mengasumsikan bahwa 3 perangkat lainnya masing-masing berkaitan dengan fungsi mesin lainnya. (carbuzz 3/7/2019)
Mesin yang dimaksud adalah unit V6 3.0 liter turbodiesel, yang telah digunakan pada A4, Q7, A6, dan A8 serta pada model Volkswagen seperti Phaeton dan Touareg dan bahkan pada Porsche Cayenne. Masalah sebenarnya adalah bahwa Volkswagen telah menggunakan perangkat ini hingga 2018, lebih dari dua tahun setelah Volkswagen dinyatakan bersalah atas penggunaan perangkat tersebut selama skandal "Dieselgate."
Kementerian transportasi Jerman memaksa Audi untuk menarik kembali kendaraan yang terkena dampak di negara itu, yang mungkin ada sekitar 200.000 unit, untuk menghapus software ilegal tersebut. Menariknya, mesin Audi tidak hanya memiliki satu, dua, atau bahkan tiga software. Alih-alih, ia menampilkan empat program terpisah yang membantu kendaraan mendeteksi kapan kendaraan tersebut berada di jalan atau ketika sedang menjalani tes dan mengubah pengoperasian mesin sesuai dengan kondisi tersebut.
Hal yang bahkan lebih menarik, pemerintah Jerman hanya menganggap salah satu software itu ilegal, artinya Audi dapat secara sukarela mengeluarkan 3 perangkat lainnya hanya jika mereka mau. Mengingat bahwa perangkat ilegal yang dikejar oleh otoritas Jerman adalah bagian dari software pemanasan mesin, kita dapat mengasumsikan bahwa 3 perangkat lainnya masing-masing berkaitan dengan fungsi mesin lainnya. (carbuzz 3/7/2019)
SHARE THIS POST
0 komentar: