Bintang Pop Jepang Ini Gugat Pemerintah Rp9.7M Atas Penikaman
Meminta perlindungan kepada polisi, tetapi tidak dihiraukan, seorang bintang pop Jepang bernama Mayu Tomita dilaporkan menggugat pemerintah pasca-insiden di mana dirinya ditikam oleh penggemar yang kelewat antusias tiga tahun silam.
Insidennya terjadi pada Mei 2016, saat itu Mayu Tomita diserang oleh fans bernama Tomohiro Iwazaki ketika sedang berjalan menuju lokasi konser di kawasan pinggiran Tokyo. Dilansir dari The Independent, Tomita yang ketika itu masih berusia 20 tahun, ditusuk setidaknya 60 kali di luar gedung yang bakal menjadi lokasinya tampil. Akibat insiden tersebut Tomita menderita post-traumatic stress disorder dan penglihatan buruk.
Tomita mendaftarkan gugatan hukum ke Pengadilan Distrik Tokyo pekan lalu dengan meminta ganti rugi hingga 76 juta yen, atau Rp 9,7 miliar, dari Pemerintah Metropolitan Tokyo, mantan agen, dan Iwazaki. Sebelum penyerangan itu, kepada polisi Tomita mengaku menerima ancaman mati dari Iwazaki buntut penolakan atas ajakan untuk menikah. Bahkan, dia mengembalikan hadiah Iwazaki.
Kurang dari dua pekan sebelum penikaman, dia mengaku sudah meminta perlindungan kepada polisi. Namun, saat itu polisi tak menggubris karena Iwazaki bukan dianggap ancaman. Tidak menyerah, Tomita kemudian melampirkan jadwal konsernya dua hari sebelum perhelatan. Namun dia mengklaim polisi tidak memberikan perlindungan seperti yang diminta.
Selama persidangan Iwazaki, salah satu saksi berkata dia mendengar pelaku berteriak "kau seharusnya mati, mati, mati," setelah ditikam setidaknya 60 kali. Namun, pengacara Iwazaki menyebut kliennya tidak berniat membunuh Tomita yang dia tikam di sejumlah bagian tubuh seperti dada, leher, lengan, dan punggung. Iwazaki kemudian meninggalkan Tomohiro dalam keadaan tidak sadar dan kondisinya kritis.
Kuasa hukum Tomita, yang bernama Masato Takahashi menilai kejahatan itu tidak seharusnya terjadi jika Kepolisian Metropolitan Tokyo mendengarkan permintaan Tomita dan menyediakan pengawalan tambahan. Dalam keterangan tertulisnya, Tomita menyatakan hari-harinya seolah hancur setelah serangan terjadi. Dia mengaku menderita buta parsial di mata sebelah kiri, punya masalah dalam makan dan menyanyi.
0 komentar: