Tak Penuhi Janji Kampanye, Walikota Meksiko Diseret Dengan Mobil
Gagal penuhi janji kampanye, seorang wali kota di Las Margaritas, Meksiko, bernama Jorge Luis Escandon Hernandez diikat dan diseret di jalanan menggunakan truk pikap bak terbuka. Dilansir AFP, kejadian bermula dari rombongan puluhan anggota komunitas adat Tojolabal dengan bersenjatakan tongkat dan kayu memaksa masuk ke kantor wali kota Las Margaritas di negara bagian Chiapas.
Mereka lantas menarik keluar wali kota dari kantornya, mengikatnya ke bagian belakang mobil pikap, dan kemudian mulai menyeretnya. Setelah sang wali kota diseret sejauh beberapa puluh meter di jalan, datang polisi bersama sejumlah aparat negara lainnya, yang lantas menghentikan tindak penyiksaan itu dan membebaskan wali kota.
Dilaporkan Escandon hanya mengalami beberapa cedera ringan. Meski demikian, dia mengatakan bakal menuntut para pelaku yang menyerangnya. Kasus itu telah ditangani pihak berwajib dengan 11 orang telah ditangkap dan belasan lainnya dilaporkan terluka selama perkelahian. Polisi negara bagian Chiapas juga telah dikirim untuk membantu memulihkan ketertiban di Las Margaritas, sebuah kota berpenduduk 20.000 orang di dekat perbatasan Meksiko dengan Guatemala.
Menurut jaksa penuntut negara, Jorge Luis Llaven, para penyerang yang menerobos masuk kantor wali kota dan menyeret pemimpin kota itu keluar lantaran merasa wali kota telah gagal memenuhi janji kampanyenya. Mereka menuntut pemerintah kota memberikan lebih banyak sumber daya publik, termasuk memberikan transfer uang tunai secara langsung, untuk komunitas pedesaan mereka, Santa Rita El Invernadero.
Insiden itu juga diketahui bukan baru pertama kali terjadi. Sebelumnya warga komunitas Santa Rita El Invernadero, yang sebagian besar adalah petani, juga sempat mendatangi balai kota empat bulan lalu dan melakukan perusakan. Aksi itu dilakukan sebagai protes kepada wali kota Escandon karena tidak dapat memenuhi janji yang dibuatnya selama kampanye pada 2018.
Mereka lantas menarik keluar wali kota dari kantornya, mengikatnya ke bagian belakang mobil pikap, dan kemudian mulai menyeretnya. Setelah sang wali kota diseret sejauh beberapa puluh meter di jalan, datang polisi bersama sejumlah aparat negara lainnya, yang lantas menghentikan tindak penyiksaan itu dan membebaskan wali kota.
Dilaporkan Escandon hanya mengalami beberapa cedera ringan. Meski demikian, dia mengatakan bakal menuntut para pelaku yang menyerangnya. Kasus itu telah ditangani pihak berwajib dengan 11 orang telah ditangkap dan belasan lainnya dilaporkan terluka selama perkelahian. Polisi negara bagian Chiapas juga telah dikirim untuk membantu memulihkan ketertiban di Las Margaritas, sebuah kota berpenduduk 20.000 orang di dekat perbatasan Meksiko dengan Guatemala.
Menurut jaksa penuntut negara, Jorge Luis Llaven, para penyerang yang menerobos masuk kantor wali kota dan menyeret pemimpin kota itu keluar lantaran merasa wali kota telah gagal memenuhi janji kampanyenya. Mereka menuntut pemerintah kota memberikan lebih banyak sumber daya publik, termasuk memberikan transfer uang tunai secara langsung, untuk komunitas pedesaan mereka, Santa Rita El Invernadero.
Insiden itu juga diketahui bukan baru pertama kali terjadi. Sebelumnya warga komunitas Santa Rita El Invernadero, yang sebagian besar adalah petani, juga sempat mendatangi balai kota empat bulan lalu dan melakukan perusakan. Aksi itu dilakukan sebagai protes kepada wali kota Escandon karena tidak dapat memenuhi janji yang dibuatnya selama kampanye pada 2018.
0 komentar: