Video: Astronot Rusia Berhasil Buat Daging Buatan Di Luar Angkasa
Astronot Rusia bernama Tim kosmonaut berhasil membuat daging buatan di luar angkasa dengan bantuan tim start up Aleph Farms, dan printer 3D yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).
Aleph Farms adalah perusahaan yang fokus pada pengembangan daging buatan. Untuk mewujudkan tujuannya, Aleph Farms mengekstrak sel dari seekor sapi. Sel ini lalu diletakkan di dalam campuran nutrisi yang menstimulasi lingkungan di dalam tubuh sapi. Dari situ, sel akan berkembang menjadi sepotong daging steik.
Mereka yang telah mencicipi rasa "daging" ini mengatakan bahwa rasanya memang tidak selezat daging asli. Tapi, setidaknya daging buatan ini telah berhasil meniru tekstur dan rasa tradisional dari daging sapi. Untuk membuat daging buatan di luar angkasa, mereka meletakkan campuran sel sapi dan nutrisi di dalam sebuah botol kecil. Botol itu lalu dikirim ke Kazakhstan untuk selanjutnya dikirim ke ISS dengan menumpang pesawat luar angkasa Soyuz MS-15.
Pada 25 September 2019, Soyuz meluncur ke ISS dan berhasil sampai dengan selamat. Selanjutnya, para kosmonaut, sebutan bagi astronaut Rusia, memasukkan botol kecil itu ke dalam printer 3D di ISS. Printer itu adalah milik perusahaan Rusia bernama 3D Bioprinting Solutions. Printer selanjutnya mereplikasi sel itu untuk memproduksi "daging".
Aleph Farms adalah perusahaan yang fokus pada pengembangan daging buatan. Untuk mewujudkan tujuannya, Aleph Farms mengekstrak sel dari seekor sapi. Sel ini lalu diletakkan di dalam campuran nutrisi yang menstimulasi lingkungan di dalam tubuh sapi. Dari situ, sel akan berkembang menjadi sepotong daging steik.
Mereka yang telah mencicipi rasa "daging" ini mengatakan bahwa rasanya memang tidak selezat daging asli. Tapi, setidaknya daging buatan ini telah berhasil meniru tekstur dan rasa tradisional dari daging sapi. Untuk membuat daging buatan di luar angkasa, mereka meletakkan campuran sel sapi dan nutrisi di dalam sebuah botol kecil. Botol itu lalu dikirim ke Kazakhstan untuk selanjutnya dikirim ke ISS dengan menumpang pesawat luar angkasa Soyuz MS-15.
Pada 25 September 2019, Soyuz meluncur ke ISS dan berhasil sampai dengan selamat. Selanjutnya, para kosmonaut, sebutan bagi astronaut Rusia, memasukkan botol kecil itu ke dalam printer 3D di ISS. Printer itu adalah milik perusahaan Rusia bernama 3D Bioprinting Solutions. Printer selanjutnya mereplikasi sel itu untuk memproduksi "daging".
SHARE THIS POST
0 komentar: