Video: Di Hari Pemakamannya, Pria Irlandia Ini Buat Kejutan
Mengetahui bahwa hidupnya sudah tak lama lagi karena penyakit yang dideritanya, seorang veteran Pasukan Pertahanan asal Dublin, Irlandia, bernama Shay Bradley menyiapkan sebuah kejutan yang akan membuat orang-orang yang menghadiri pemakamannya tertawa.
Pasalnya, di hari pemakaman Bradley, kakek dari delapan cucu itu siap dimakamkan di pemakaman umum Bohernabreena di Kilnamanagh, Dublin, pada 12 Oktober lalu. Peti tempat jenazah Bradley sudah dimasukkan ke dalam liang lahat dan hendak dikubur, namun mendadak muncul suara dari dalam peti.
"Halo, halo, keluarkan saya!" bunyi suara yang terdengar dari dalam peti. "Di mana saya? Biarkan saya keluar. Di sini gelap." "Apakah itu suara pendeta yang saya dengar? Ini Shay, saya ada di dalam kotak. Tidak, saya di depan kalian. Saya mati," lanjut suara itu. Suara itu ternyata adalah rekaman yang sengaja dibuat Bradley untuk diputarkan di hari pemakamannya.
Itu menjadi permintaan terakhirnya, setelah Bradley mengetahui bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Dia ingin membuat keluarganya tertawa daripada menangis di pemakamannya. Mendengar rekaman itu, para pelayat pun tertawa dan menangis. Momen pemakaman yang diwarnai tawa para pelayat itu direkam oleh putri mendiang yang kemudian mengunggahnya ke media sosial Facebook dan menjadi viral.
Andrea juga menuliskan pesan di akun Twitter miliknya. " Pria yang luar biasa.. membuat kami semua tertawa ketika kami sangat sedih.. Aku mencintaimu selamanya Poppabear. #shayslastlaugh". Upacara pemakaman Bradley juga dihadiri para veteran dari Pasukan Pertahanan Irlandia, seperti dilansir dari New York Post.
Pasalnya, di hari pemakaman Bradley, kakek dari delapan cucu itu siap dimakamkan di pemakaman umum Bohernabreena di Kilnamanagh, Dublin, pada 12 Oktober lalu. Peti tempat jenazah Bradley sudah dimasukkan ke dalam liang lahat dan hendak dikubur, namun mendadak muncul suara dari dalam peti.
"Halo, halo, keluarkan saya!" bunyi suara yang terdengar dari dalam peti. "Di mana saya? Biarkan saya keluar. Di sini gelap." "Apakah itu suara pendeta yang saya dengar? Ini Shay, saya ada di dalam kotak. Tidak, saya di depan kalian. Saya mati," lanjut suara itu. Suara itu ternyata adalah rekaman yang sengaja dibuat Bradley untuk diputarkan di hari pemakamannya.
Itu menjadi permintaan terakhirnya, setelah Bradley mengetahui bahwa hidupnya tidak akan lama lagi. Dia ingin membuat keluarganya tertawa daripada menangis di pemakamannya. Mendengar rekaman itu, para pelayat pun tertawa dan menangis. Momen pemakaman yang diwarnai tawa para pelayat itu direkam oleh putri mendiang yang kemudian mengunggahnya ke media sosial Facebook dan menjadi viral.
Andrea juga menuliskan pesan di akun Twitter miliknya. " Pria yang luar biasa.. membuat kami semua tertawa ketika kami sangat sedih.. Aku mencintaimu selamanya Poppabear. #shayslastlaugh". Upacara pemakaman Bradley juga dihadiri para veteran dari Pasukan Pertahanan Irlandia, seperti dilansir dari New York Post.
0 komentar: