Facebook Twitter RSS
banner

Polisi Tangkap Terduga Teroris Bom Thamrin 2016 Di Dua Tempat

Detasemen 88 Antiteror Polri kembali mengungkap penangkapan empat terduga teroris jaringan kelompok teror Indonesia dengan Filipina Selatan dan jaringan Rio Priatna, yang memiliki koneksi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kelompok ini berbaiat kepada Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Keempat diduga teroris itu adalah Suryadi Mas'ud alias Abu Ridho, Bambang Eko Prasetyo, Mulyadi, dan Adi Jihadi. Keempatnya ditangkap di lokasi berbeda di Jawa Barat dan Banten, hari ini, Kamis (23/3).



Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, keempat teroris ini ditangkap karena diduga memiliki sejumlah keterlibatan dalam kasus terorisme di tanah air seperti bom Thamrin 2016 dan pemboman gereja di Samarinda 2016.

"Suryadi Masu'd alias Abu Ridho mengetahui dan membangun Jaringan kelompok teror Indonesia dengan Filipina Selatan. Dia juga mengetahui dan mendanai terjadinya Bom Thamrin tahun 2016 lalu," kata Boy di Mabes Polri, Jakarta.

Boy menjelaskan hubungan Suryadi dengan kelompok teroris Filipina Selatan. Menurutnya, Suryadi mendapat perintah dari terpidana mati kasus terorisme bernama Rois untuk membeli senjata api ke Filipina.

Dari perintah itu Suryadi keluar-masuk Filipina sebanyak tujuh kali untuk membeli senjata api dan berhubungan dengan pimpinan Anshor Daulah Filipina, Hapilon Isnilon.

Senjata yang berhasil dibeli Suryadi sebanyak 17 pucuk M16 dan 1 pucuk M14. Transaksi di Nunukan oleh NK dan Andi Baso.

"Lima pucuk pistol sudah masuk terlebih dahulu ke Indonesia, yang melakukan transaksi adalah ZA di Sangire Talaud. Distribusi senpi tersebut 2 pucuk diserahkan untuk aksi teror Thamrin dan 3 pucuk ZA," kata Boy.

Untuk terduga lain, Bambang, Boy mengatakan Bambang turut serta dalam pelatihan militer bersama kelompok teror di Filipina Selatan. Bambang ditangkap hari ini di Ciputat, Tangerang Selatan, pukul 13.08 WIB.

Sementara itu, dari Adi Jihadi teroris yang ditangkap di wilayah Pandeglang pukul 13.24 WIB, polisi mengamankan satu pucuk pistol sebagai barang bukti.

Sebelumnya, di hari yang sama, Densus 88 lebih dulu mengungkap penangkapan empat terduga teroris jaringan Rio Priatna yang memiliki koneksi dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Mereka adalah Nanang Kosim, Achmad Supriyanto, dan Icuk Pamulang Abdul Majid.

Dalam pengungkapan kasus itu, Densus 88 menembak mati Nanang Kosim, sementara Abdul Majid mengalami luka tembak di bagian kaki dan tangan karena melawan petugas saat hendak ditangkap.

Boy berkata, keempatnya ditangkap dalam perjalanan dari Anyer ke Ciwandan, wilayah Banten pukul 12.00 WIB.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts