Facebook Twitter RSS
banner

Inilah Tips Untuk Deteksi Kondisi Transmisi Matic Mobil Bekas

Mobil baru maupun bekas bertransmisi otomatis semakin populer di Tanah Air. Terutama kota besar yang lalu lintasnya padat. Namun banyak konsumen masih awam dengan kecanggihan spesifikasinya.

Nah, Anda yang berniat membeli mobil bekas bertransmisi pintar ini tak usah ragu. Selain lebih nyaman, reaksi transmisi ini lebih cepat dari girboks manual, utamanya saat menyalip.

Memang butuh ketelitian untuk memilih mobkas ini. Pada beberapa merek, sulit mengetahui kondisinya tanpa pembedahan atau analisa komputer.



Berikut tips sederhana mengenali kondisi mobkas bertransmisi otomatis dengan bantuan indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan sentuhan.

Cek volume fluida Automatic Transmision Fluid (ATF)
Posisikan shifter di P lalu nyalakan mesin dan parkir di tempat datar selama kurang lebih 1,5 menit. Cabut dipstick transmisi, bersihkan oli di batang pengukur lalu masukan kembali. Tarik dan perhatikan jejak olinya.

Pada dipstick transmisi terdapat 2 batas oli: untuk keadaan panas dan dingin. Saat temperatur dingin, ketinggian oli harus mendekati batas atas parameter dingin. Begitu pun kala mesin panas, ada di batas atas tanda panas.

Bila ternyata jumlah oli kurang, periksa lebih teliti apakah ada kebocoran dengan melongok ke kolong mobil. Hal ini bisa ditandai dengan adanya deposit oli di bagian transmisi. Bila iya, lupakan mobil itu.

Cek kondisi fluida
Perhatikan warna oli, yang normalnya harus transparan (umumnya ATF yang dijual berwarna merah). Walau sudah memudar, warna oli harus tetap transparan alias tembus pandang.

Cium aromanya, bila terendus bau hangus atau terbakar, berarti harus segera diganti kecuali Anda berniat mengeluarkan biaya besar. Lap oli di dipstick dan perhatikan bekasnya. Normalnya tak ada partikel hitam, serpihan metal (gram) atau kotoran.

Test drive
Selain fluida, kesehatan mobkas otomatis bisa dibuktikan lewat test drive. Masukan tuas di P dan nyalakan mesin hingga putaran normal (temperatur kerja mesin). Setelah itu injak rem, oper tuas ke R (mundur).

Normalnya, setelah delay pendek (tak lebih dari 0,8 detik), gigi akan masuk (engage) tanpa entakan keras. Lalu pindahkan tuas ke N, hingga posisinya bebas.

Kemudian pindah ke tuas ke posisi D sambil masih menginjak rem. Setelah delay pendek yang sama, mobil akan melaju ke depan dengan halus tanpa entakan. Munculnya suara saat pengoperan gigi, berarti pertanda buruk. Delay lebih dari satu detik, juga menunjukkan ada masalah.

Jalankan mobil. Saat mencapai kecepatan 50-60 km/jam, normalnya sudah terasa 2 kali perpindahan gigi dan pastikan tak ada suara kasar. Teruskan hingga kecepatan agak tinggi sambil perhatikan apakah ada suara kasar dari transmisi.

Lakukan ini dalam suasana kabin mobil tenang, tanpa suara dari luar dan audio. Tujuannya agar suara transmisi tertangkap dengan baik oleh indera pendengaran Anda. Makin bagus bila dilakukan dalam kondisi beban variatif, hingga performa sebenarnya bisa teruji.

Pada mobil keluaran di atas 1987, transmisi otomatis dilengkapi sistem overdrive untuk mengurangi putaran mesin saat kecepatan tinggi (sama seperti top gear pada transmisi manual). Pengoperasiannya lewat tombol pada tuas transmisi.

Cara mengetesnya, aktifkan overdrive sambil melaju di kecepatan tinggi. Normalnya, saat aktif, gigi transmisi akan naik (upshift), hingga putaran mesin turun.

Dengan kecepatan sama, matikan sistem ini, gigi pun akan turun (downshift) dan rpm naik, siap buat akselerasi. Overdrive idealnya dipakai hanya saat cruising, bukan untuk menyalip.

Semua transmisi otomatis juga dilengkapi sistem kickdown. Sistem ini adalah pengganti gerakan downshift pada transmisi manual.

Untuk mengetesnya, sambil mobil berjalan, tekan dalam pedal gas. Bila kondisinya sehat, transmisi akan melakukan downshift dan putaran mesin naik, sehingga bisa berakselerasi lebih panjang.

Bila butuh tarikan panjang, bisa memaksa kickdown terus dengan menginjak pedal gas hingga upshifting-nya lebih lama. Misalnya operan gigi pada keadaan normal terjadi di 2.000 rpm, dengan kickdown pastinya lebih tinggi lagi.

Inilah yang dimaksud respons matik yang cepat. Di transmisi manual, Anda harus menginjak kopling serta melakukan downshift untuk menyalip atau menambah tenaga, sedangkan di mobil matik, tinggal injak kickdown saja.

Satu hal yang perlu dideteksi saat test drive adalah gejala kopling selip. Tandanya saat pedal gas diinjak (posisi D), putaran mesin naik tapi tak dibarengi laju mobil. Gejala serupa juga terjadi di transmisi manual bila koplingnya selip.

Lakukan test drive jarak agak jauh agar mendapat simulasi panas siang hari plus kemacetan lalu-lintas yang sebenarnya. Hal ini berguna untuk agar mengetahui kinerja matik kala mesin mencapai panas ideal.

Kerap ada transmisi otomatis tak sehat yang masih berfungsi normal saat kondisi dingin, namun loyo ketika panas. Setelah test drive, ulangi lagi pengecekan volume oli transmisi. Bila berkurang banyak, berarti ada kebocoran.

Jika Anda berhasil mendapatkan mobkas matik dengan kondisi mesin dan transmisi yang bagus. Hampir pasti tak pernah memikirkan mengemudi mobil manual lagi. Faktanya konsumsi bbm mobil matik untuk dalam kota memang sedikit lebih boros, namun terbayar dengan kenyamanan serta kemudahan berkendara yang diberikan.

Jangan salah ganti oli
Selain spesifikasi oli yang sesuai rekomendasi, penggantian oli tranmsisi otomatis pun harus benar. Jangan hanya mengganti oli dengan membuka lubang pembuangan di dasar girboks. Karena sebagian besar oli masih berada di dalam transmisi.

Kebanyakan, bengkel-bengkel umum sudah menggunakan mesin penguras, mirip mesin pencuci darah. Yang jelas, penggantian oli transmisi otomatis butuh jauh lebih banyak dari transmisi manual. Pastinya tak pernah kurang dari 5 liter, lantaran volumenya di dalam torque converter amatlah banyak. (detik)

:ide::hmm::ide::ide::ide:

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts