Video: Jurnalis Perempuan Terkenal Di Afghanistan Tewas Ditembak
Seorang mantan jurnalis perempuan terkenal bernama Mena Mangal tewas ditembak di Kabul. Dilansir dari VOA News, seorang penjaga toko yang menyaksikan penembakan di dekat pasar Karte Naw itu mengatakan, dua pria muncul dengan sepeda motor ketika Mangal sedang menunggu kedatangan mobil untuk membawanya ke kantornya sebagai penasihat budaya di majelis rendah parlemen Afghanistan.
Seorang pria bersenjata yang menumpang sepeda motor itu menembakkan empat peluru ke udara untuk membubarkan kerumunan orang dipasar. Selanjutnya, pria tersebut menembakkan peluru yang mengenai dada Mangal.
Diketahui, Mangal telah bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai presenter untuk Ariana TV, saluran televisi swasta TOLO Pashto, dan penyiar televisi swasta nasional Shamshad TV. Dia juga mengelola halaman media sosial populer yang membahas hak-hak perempuan Afghanistan untuk bekerja dan bagi anak perempuan Afghanistan untuk bersekolah.
Mangal juga baru-baru ini mengunggah di akun media sosialnya tentang ancaman kematian yang dia dapatkan. Raimi mengatakan penembak Mangal melarikan diri dari tempat kejadian. Saat ini, unit polisi khusus sedang menyelidiki pembunuhannya. Para pemimpin Taliban di Afghanistan mengatakan dalam perundingan damai dengan AS, tidak akan lagi menegakkan larangan bagi perempuan untuk bersekolah dan bekerja. Namun, kalim tersebut diragukan oleh aktivis hak perempuan Afghanistan. Mereka khawatir perjanjian damai dengan Taliban dapat mendorong kembalinya penindasan era Taliban.
Seorang pria bersenjata yang menumpang sepeda motor itu menembakkan empat peluru ke udara untuk membubarkan kerumunan orang dipasar. Selanjutnya, pria tersebut menembakkan peluru yang mengenai dada Mangal.
Diketahui, Mangal telah bekerja selama lebih dari satu dekade sebagai presenter untuk Ariana TV, saluran televisi swasta TOLO Pashto, dan penyiar televisi swasta nasional Shamshad TV. Dia juga mengelola halaman media sosial populer yang membahas hak-hak perempuan Afghanistan untuk bekerja dan bagi anak perempuan Afghanistan untuk bersekolah.
Mangal juga baru-baru ini mengunggah di akun media sosialnya tentang ancaman kematian yang dia dapatkan. Raimi mengatakan penembak Mangal melarikan diri dari tempat kejadian. Saat ini, unit polisi khusus sedang menyelidiki pembunuhannya. Para pemimpin Taliban di Afghanistan mengatakan dalam perundingan damai dengan AS, tidak akan lagi menegakkan larangan bagi perempuan untuk bersekolah dan bekerja. Namun, kalim tersebut diragukan oleh aktivis hak perempuan Afghanistan. Mereka khawatir perjanjian damai dengan Taliban dapat mendorong kembalinya penindasan era Taliban.
0 komentar: