Sebelum Kampanye, Polisi Sudah Ingatkan Ahok Tidak Ke Rawa Belong
Polisi sudah mengingatkan tim pemenangan calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama soal kemungkinan adanya penolakan warga Rawa Belong, Jakarta Barat. Namun tim pemenangan tak mengindahkan dan nekat menggelar kampanye di sana.
Akibatnya, kampanye itu berujung pada penolakan calon petahana itu. Ketua rukun tetangga (RT) setempat bahkan jadi korban pemukulan.
"Kami sudah sampaikan kepada tim sukses bahwa di sana (Rawa Belong) ada penolakan, tapi tetap mau ke sana," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di Jakarta, Kamis (3/11).
Saat peristiwa pengusiran terjadi, menurut Awi, polisi segera sigap mengamankan Ahok, sapaan Basuki. Sekitar 10 orang meneriaki Ahok agar pergi dari Rawa Belong. Bahkan sebagian dari mereka berusaha mengejarnya.
Melihat kejadian itu, polisi langsung mengevakuasi Ahok ke Polsek Kebon Jeruk. "Kami ambil keputusan untuk batalkan dan pasangan nomor dua kami perintahkan untuk kembali. Jadi kami sudah cegah itu," ujar Awi.
Belajar dari peristiwa itu, Awi meminta tim sukses pasangan calon kepala daerah Pilkada DKI 2017 untuk merespons informasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang disampaikan polisi.
Menurutnya, hal itu harus dilakukan demi mencegah hal-hal yang tak diinginkan terjadi.
"Apapun keamanan dan keselamatan peserta pemilu itu yang utama," katanya.
Sekelompok orang di Rawa Belong, Jakarta Barat menolak kedatangan Ahok yang saat itu sedang blusukan di Jalan Ayub, Rabu (2/11). Tak hanya menolak, mereka juga sempat berusaha mengejar Ahok.
Peristiwa itu terjadi saat Ahok sedang melewati sebuah pasar di kawasan tersebut. Tiba-tiba, sekelompok orang itu berteriak menolak kedatangan Ahok.
Dalam peristiwa itu, Ketua RT setempat Nurdayat dianiaya. Pelaku menuduh Nurdayat yang mengizinkan Ahok datang ke wilayah tersebut meski sudah ditolak warga. Kasus penganiayaan kini ditangani Polsek Kebon Jeruk.
Akibatnya, kampanye itu berujung pada penolakan calon petahana itu. Ketua rukun tetangga (RT) setempat bahkan jadi korban pemukulan.
"Kami sudah sampaikan kepada tim sukses bahwa di sana (Rawa Belong) ada penolakan, tapi tetap mau ke sana," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di Jakarta, Kamis (3/11).
Saat peristiwa pengusiran terjadi, menurut Awi, polisi segera sigap mengamankan Ahok, sapaan Basuki. Sekitar 10 orang meneriaki Ahok agar pergi dari Rawa Belong. Bahkan sebagian dari mereka berusaha mengejarnya.
Melihat kejadian itu, polisi langsung mengevakuasi Ahok ke Polsek Kebon Jeruk. "Kami ambil keputusan untuk batalkan dan pasangan nomor dua kami perintahkan untuk kembali. Jadi kami sudah cegah itu," ujar Awi.
Belajar dari peristiwa itu, Awi meminta tim sukses pasangan calon kepala daerah Pilkada DKI 2017 untuk merespons informasi keamanan dan ketertiban masyarakat yang disampaikan polisi.
Menurutnya, hal itu harus dilakukan demi mencegah hal-hal yang tak diinginkan terjadi.
"Apapun keamanan dan keselamatan peserta pemilu itu yang utama," katanya.
Sekelompok orang di Rawa Belong, Jakarta Barat menolak kedatangan Ahok yang saat itu sedang blusukan di Jalan Ayub, Rabu (2/11). Tak hanya menolak, mereka juga sempat berusaha mengejar Ahok.
Peristiwa itu terjadi saat Ahok sedang melewati sebuah pasar di kawasan tersebut. Tiba-tiba, sekelompok orang itu berteriak menolak kedatangan Ahok.
Dalam peristiwa itu, Ketua RT setempat Nurdayat dianiaya. Pelaku menuduh Nurdayat yang mengizinkan Ahok datang ke wilayah tersebut meski sudah ditolak warga. Kasus penganiayaan kini ditangani Polsek Kebon Jeruk.
0 komentar: