Facebook Twitter RSS
banner

BI : 11 Desain Uang Baru Mustahil Dipalsukan



Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Bank Indonesia (BI), industri perbankan, dan aparat keamanan untuk lebih meningkatkan pendistribusian uang rupiah di wilayah-wilayah terpencil dan perbatasan Indonesia.

"Saya minta perhatikan ketersediaan rupiah di berbagai penjuru Indonesia, termasuk daerah terdepan, terpencil, dan di beranda Indonesia," tutur Jokowi di Gedung BI, Senin (19/12).

Menurut Jokowi, rupiah merupakan simbol kedaulatan bangsa dan negara. Karenanya, mencintai rupiah merupakan salah satu wujud kecintaan seorang warga negara terhadap kedaulatan dan kemandirian bangsa Indonesia.

"Setiap lembar rupiah adalah wujud kita sebagai negara, bahwa kita tidak bertransaksi dengan mata uang negara lain. Setiap lembar rupiah adalah bukti kemandirian ekonomi Indonesia di tengah ekonomi dunia," ujarnya.

Bentuk kecintaan terhadap rupiah, kata Jokowi, bisa diwujudkan dengan berbagai cara. Misalnya, dengan bertransaksi menggunakan rupiah di wilayah Indonesia maupun menabung dalam denominasi rupiah. Karenanya, ketersediaan rupiah sebagai alat pembayaran yang sah di seluruh wilayah Indonesia menjadi penting.

"Dan saya rasa penting kalau kita cinta rupiah, kita tidak akan menyebar gosip aneh dan kabar bohong tentang rupiah. Karena menghina rupiah sama saja dengan menghina Indonesia. Rupiah tidak akan diganti dan tidak akan tergantikan," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi juga menginstruksikan untuk meningkatkan kualitas pengamanan uang rupiah yang beredar. Hal ini dilakukan agar rupiah tidak mudah dipalsukan.

"‎Terkait pemalsuan rupiah, saya instruksikan unsur pengaman uang perlu terus diperkuat. Teknologi pengamanan yang digunakan negara dalam rupiah jangan sampai kalah dengan para pemalsu," ujarnya.

Keamanan Uang Baru

Dikutip dari laman BI, tujuh pecahan uang kertas baru yaitu Rp100 ribu, Rp50 ribu, Rp20 ribu, Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp2 ribu, dan Rp 1.000 dibekali pengaman untuk mempersulit niat orang jahat memalsukannya.

Pengaman ini terdiri dari color shifting, rainbow feature, latent image, ultra violet feature (level 2), tactile effect, dan rectoverso.

Pengaman color shifting bisa dirasakan pemilik uang yang ingin memeriksa keaslian uangnya dengan memandang uang tersebut dari sudut pandang yang berbeda.

“Akan terlihat perubahan warna secara kontras dari uang tersebut,” ujar keterangan resmi BI, dikutip Senin (19/12).

Pengaman rainbow feature, membuat pemilik uang yang melihatnya dari sudut pandang tertentu akan menemukan gambar tersembunyi multi warna berupa angka nominal.

Pengaman latent image, memungkinkan pemilik uang melihat gambar tersembunyi berupa huruf B dan I pada bagian depan uang dan angka nominal pada bagian belakang jika dilihat dari sudut tertentu.

Pengaman ultra violet feature, membuat desain UV feature memendar menjadi dua warna di bawah sinar matahari.

Pengaman rectoverso, akan membuat uang yang kita miliki membentuk gambar saling isi berupa logo BI jika diterawang.

“Uang desain tahun emisi 2016 juga menyempurnakan fitur kode tuna netra (blind code) dengan melakukan perubahan desain pada bentuk kode tuna netra berupa efek rabaan (tactile effect) untuk membantu membedakan antar pecahan dengan lebih mudah,” jelas BI.

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts