Twitter Mulai Ditinggalkan, CEO Twitter Belum Kepikiran Undur Diri

Kemunculan berbagai media sosial bisa dibilang menggerus pamor Twitter sejak beberapa tahun belakang. Kendati begitu, sang CEO mengaku masih bertahan menjalani perannya.

Jack Dorsey kembali menjabat sebagai CEO Twitter sejak 2015 setelah Dick Costolo memutuskan untuk hengkang.

Sejak berada di posisi pucuk pimpinan layanan mikroblog itu, Dorsey memang langsung ditempa banyak pekerjaan rumah. Mulai dari pengembangan layanan Twitter sendiri, bersiasat agar bisa bersaing dengan pesaing lain, hingga meningkatkan jumlah pengguna.

Meski diganjar oleh tugas yang dinilai sangat berat, Dorsey mengaku masih betah bekerja untuk Twitter.

"Saya tak punya jangka waktu tertentu," kata Dorsey pada acara Code Commerce.

Sekadar diketahui, Dorsey juga menjabat sebagai CEO Square, perusahaan teknologi yang menyediakan layanan pembayaran mobile basis San Francisco, Amerika Serikat.

Seperti dikutip dari situs Business Insider, ungkapan Dorsey tersebut juga sebagai konfirmasi dirinya tetap bertahan berada di dua perusahaan pimpinannya -- Twitter dan Square.

"Tujuan saya adalah meningkatkan dua perusahaan dengan berbagai cara dan memastikan bahwa kami sangat fokus dengan apa yang paling untung keduanya," sambung Dorsey.

Dorsey pun mengakui bahwa Twitter bakal memakan waktu lama untuk meningkatkan layanannya.

Yang jelas, untuk Twitter dan Square Dorsey mengatakan ingin membuat keduanya tumbuh dari segi penggunaan masyarakat. Karena menurutnya, hal itu menjadi bukti bahwa konsumen menikmati produknya.

"Saya ingin menghabiskan waktu berjalan keliling kantor dan berbincang dengan orang-orang," ucapnya, menutup perbincangan.