Video:Kritik Dana Ke Afrika, Mantan Dosen China Ditangkap Saat Live
Gara-gara mengkritik dana China yang dipinjamkan ke Afrika saat sedang melakukan wawancara langsung dengan Voice of America (VOA) di televisi via telepon, seorang mantan dosen di Universitas Shandong, China bernama Sun Wenguang ditangkap polisi.
"Dengarkan apa yang saya katakan. Apa saya salah? Tidak baik bagi negara kita jika mereka (pemerintah) terus menyebarkan uang," ungkap Sun di telepon. Rekaman itu kemudian memperdengarkan suara Sun menegaskan para polisi itu melakukan hal ilegal dengan masuk ke rumahnya. "Saya berhak menyuarakan ekspresi saya. Ini bagian dari kebebasan berpendapat," teriak Sun sebelum teleponnya mati.
Juru bicara VOA, Bridget Serchak, mengatakan mereka masih belum bisa mendapatkan detil apa yang sedang terjadi dengan Sun. "VOA memantau terus situasi tersebut, dan bakal menyediakan informasi segera setelah kami menerima konfirmasi," tutur Serchak.
Diketahui, Sun menulis surat terbuka yang mengkritisi kebijakan luar negeri Presiden Xi Jinping soal pengeluaran dana. Dia menyebut daripada dihabiskan untuk pinjaman maupun bantuan, lebih baik dana itu kembali lagi ke China.
"Dengarkan apa yang saya katakan. Apa saya salah? Tidak baik bagi negara kita jika mereka (pemerintah) terus menyebarkan uang," ungkap Sun di telepon. Rekaman itu kemudian memperdengarkan suara Sun menegaskan para polisi itu melakukan hal ilegal dengan masuk ke rumahnya. "Saya berhak menyuarakan ekspresi saya. Ini bagian dari kebebasan berpendapat," teriak Sun sebelum teleponnya mati.
Juru bicara VOA, Bridget Serchak, mengatakan mereka masih belum bisa mendapatkan detil apa yang sedang terjadi dengan Sun. "VOA memantau terus situasi tersebut, dan bakal menyediakan informasi segera setelah kami menerima konfirmasi," tutur Serchak.
Diketahui, Sun menulis surat terbuka yang mengkritisi kebijakan luar negeri Presiden Xi Jinping soal pengeluaran dana. Dia menyebut daripada dihabiskan untuk pinjaman maupun bantuan, lebih baik dana itu kembali lagi ke China.
SHARE THIS POST
0 komentar: