Facebook Twitter RSS
banner

Pakai Bahan Bakar Biodiesel B20, Isuzu Tidak Khawatir

Modcom, Jakarta – Terkait dengan Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 41 tentang penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati jenis Biodiesel dalam rangka pembiayaan oleh badan pengelola perkebunan sawit, PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) merespon baik mengenai peraturan tersebut.



Sebagai informasi, Biodiesel atau Fatty Acid Methyl Ester (FAME) adalah bahan bakar yang dibuat menggunakan bahan-bahan dari makhluk hidup. Selain sawit, biodiesel juga bisa dibuat menggunakan kelapa atau lemak hewan.

Dalam istilah perdagangan, biodiesel yang dicampur solar dinyatakan dalam notasi B-XX. Jadi misalnya B-20 berarti menunjukan bahan bakar tersebut memiliki campuran 20 persen biodiesel dan 80 persen solar.

Mengenai bahan bakar Biodiesel B20, Isuzu sebagai produsen mobil yang telah berpengalaman selama puluhan tahun menciptakan mesin diesel menyatakan siap menghadapi hal tersebut.

"Kami tidak khawatir dengan hal itu karena sebagian mesin Isuzu menggunakan mesin Common Rail yang siap menggunakan B-20 dalam menyongsong implementasi standart emisi EURO 4 pada tahun 2021, tanpa perlu dimodifikasi atau penambahan alat apapun," sebut Ernando Demily, President Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia di acara diskusi "Roadmap Kebijakan Biodisel di Indonesia" yang diselenggarakan Forum Wartawan Otomotif bersama Kementerian ESDM Perindustrian, di Jakarta hari ini, Selasa (27/11/2018).

Sementara menurut Attias Asril selaku GM Marketing PT Isuzu Astra Motor Indonesia penggunaan bahan bakar biodiesel B20 tidak akan menggugugurkan garansi atau warranty atas kendaraan Isuzu yang dibeli konsumen di Indonesia.

"Pemakaian bahan bakar B-20 ini juga tidak mengugurkan warranty claim, sehingga customer tidak perlu takut karena Isuzu akan tetap memberikan pelayanan yang terbaik," ungkap Attias Asril.

Meski begitu, mesin Common Rail Isuzu tidak membutuhkan pengecekan dan perawatan yang spesial ketika menggunakan bahan bakar B-20. Namun perlu konsisten melakukan perawatan mesin sesuai dengan buku panduan pemilik kendaraan. Misalnya pemeriksaan ketinggian oli mesin dengan dipstick secara rutin sebelum memulai menghidupkan mesin dan pengecekan water sedimentor secara berkala.

Selain itu juga perlu dilakukan penggantian filter solar secara berkala sesuai dengan buku panduan pemilik kendaraan, serta pengecekan kondisi tangki bahan bakar, bersihkan dan lakukan penirisan tangki bahan bakar jika diperlukan. (doc: okzn)

SHARE THIS POST

  • Facebook
  • Twitter
  • Myspace
  • Google Buzz
  • Reddit
  • Stumnleupon
  • Delicious
  • Digg
  • Technorati
Author: admin
Lorem ipsum dolor sit amet, contetur adipcing elit, sed do eiusmod temor incidunt ut labore et dolore agna aliqua. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 komentar:

Popular Posts