Mercedes-Benz Perluas Jajaran PHEV Dengan 10 Model Baru Tahun Ini
2019 akan menjadi 'tahun plug-in hybrid' untuk Mercedes, karena mereka bersiap untuk peluncuran 10 model elektrifikasi bermerek EQ pada akhir tahun ini. Model seperti C-Class, E-Class dan S-Class sudah ditawarkan dengan powertrain listrik, yang dalam kasus C-Class dan E-Class dikombinasikan dengan mesin bensin dan diesel.

Mercedes akan memperluas lineup model plug-in hybrid dengan GLC dan GLE SUV, serta versi PHEV dari A-Class, yang akan menggabungkan mesin 4 silinder 1.3 liter turbo dengan motor listrik 90 Hp. Powertrain yang sama akan ditawarkan pada B-Class dan GLB SUV mendatang.
Mercedes berencana untuk melengkapi seluruh jajaran listriknya pada tahun 2022. Model-modelnya akan dibagi menjadi 3 kategori terpisah: EQ Boost 48V mild hybrid, EQ Power plug-in hybrid dan EQ all-electric range.
Plug-in hybrid penting bagi Mercedes, karena mereka akan membantu memamerkan manfaat dari mobil yang sepenuhnya listrik kepada pelanggan dengan kemampuan melakukan perjalanan singkat hanya dengan tenaga listrik.
Claus Ehlers, bos strategi powertrain Mercedes, mengatakan bahwa ketidakpastian atas kecepatan penyerapan EV di pasar berarti bahwa mobil bermesin konvensional masih akan memainkan peran utama di masa depan.
Mercedes mengharapkan gabungan kendaraan listrik dan PHEV dapat menyumbang sekitar 40 persen dari total penjualannya pada tahun 2025. Bergantung pada tingkat pengambilan EV, pabrikan Jerman memperkirakan bahwa semua model listrik akan mencakup antara 15 dan 25 persen dari total penjualan pada saat itu. (carscoops 18/2/2019)



Mercedes akan memperluas lineup model plug-in hybrid dengan GLC dan GLE SUV, serta versi PHEV dari A-Class, yang akan menggabungkan mesin 4 silinder 1.3 liter turbo dengan motor listrik 90 Hp. Powertrain yang sama akan ditawarkan pada B-Class dan GLB SUV mendatang.
Mercedes berencana untuk melengkapi seluruh jajaran listriknya pada tahun 2022. Model-modelnya akan dibagi menjadi 3 kategori terpisah: EQ Boost 48V mild hybrid, EQ Power plug-in hybrid dan EQ all-electric range.
Plug-in hybrid penting bagi Mercedes, karena mereka akan membantu memamerkan manfaat dari mobil yang sepenuhnya listrik kepada pelanggan dengan kemampuan melakukan perjalanan singkat hanya dengan tenaga listrik.
Claus Ehlers, bos strategi powertrain Mercedes, mengatakan bahwa ketidakpastian atas kecepatan penyerapan EV di pasar berarti bahwa mobil bermesin konvensional masih akan memainkan peran utama di masa depan.
Mercedes mengharapkan gabungan kendaraan listrik dan PHEV dapat menyumbang sekitar 40 persen dari total penjualannya pada tahun 2025. Bergantung pada tingkat pengambilan EV, pabrikan Jerman memperkirakan bahwa semua model listrik akan mencakup antara 15 dan 25 persen dari total penjualan pada saat itu. (carscoops 18/2/2019)


















0 komentar: